FMIPA UI dan IAEA Bahas Penguatan Program Kerja Sama Teknologi Nuklir untuk Kesehatan

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI) menerima kunjungan Programme Management Officer (PMO) dari International Atomic Energy Agency (IAEA), Petra Nabil Salame, pada Jumat (4/7) di Kampus UI, Depok.

Kunjungan ini bertujuan untuk melakukan monitoring dan diskusi teknis terkait pelaksanaan Technical Cooperation Program (TCP) 2024–2025 yang saat ini tengah dijalankan FMIPA UI bersama tim National Project Counterpart (NPC).

TCP merupakan program kerja sama teknis yang diinisiasi oleh IAEA untuk mendukung negara-negara anggotanya dalam pemanfaatan teknologi nuklir secara damai dan berkelanjutan, khususnya di bidang kesehatan, pertanian, energi, dan lingkungan.

Di Indonesia, fokus utama program ini adalah penguatan kapasitas nasional dalam aplikasi radiasi di sektor kesehatan, termasuk pengembangan bidang Fisika Medis melalui peningkatan kompetensi sumber daya manusia, penguatan infrastruktur penelitian, serta perluasan jejaring kolaborasi nasional dan internasional.

Dalam sambutannya, Manajer Kerja Sama, Ventura, dan Hubungan Alumni FMIPA UI, Dr. Lukmanda Evan Lubis, menyampaikan apresiasi atas kepercayaan IAEA dan International Nuclear Agency Indonesia (INuA) kepada FMIPA UI sebagai mitra utama dalam pelaksanaan program strategis ini.

“Kami menyampaikan rasa terima kasih kepada INUA dan IAEA, atas dukungan yang telah diberikan kepada FMIPA UI, dalam menyiapkan hal-hal yang dibutuhkan negara kami, guna meningkatkan dan mempromosikan penggunaan radiasi yang aman dalam bidang kesehatan. Kami berharap kolaborasi yang telah berlangsung lama ini dapat berkelanjutan dan berdampak.,” ujar Dr. Lukmanda (disampaikan dalam bahasa Inggris).

Petra Nabil Salame menegaskan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari agenda rutin IAEA untuk memastikan kelancaran dan efektivitas program kerja sama teknis. Ia mengapresiasi komitmen FMIPA UI dalam mendukung keberhasilan program.

“IAEA selalu senang dalam mendukung upaya pengembangan fisika medis di Indonesia, melalui kerja sama dengan FMIPA UI. Kami berharap kemitraan ini terus berlanjut, demi meningkatkan keselamatan radiasi medis di Indonesia,” tutur Petra. (disampaikan dalam bahasa Inggris).

Setelah sesi pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi teknis antara Petra dan tim NPC yang membahas berbagai tantangan implementasi program, rencana tindak lanjut, serta strategi perluasan dampak program terhadap masyarakat dan institusi pendidikan kesehatan di Indonesia.

Diskusi juga menyoroti sejumlah capaian penting selama semester pertama 2024, antara lain peningkatan kapasitas laboratorium pendukung, penguatan kurikulum berbasis standar IAEA, serta kolaborasi FMIPA UI dengan rumah sakit dan lembaga riset dalam pengujian serta validasi teknologi radiasi terbaru.

Pada kesempatan tersebut, FMIPA UI dan IAEA juga meninjau kemajuan Program Nuklir untuk Kesehatan 2024–2025, bagian dari inisiatif TCP. Program ini mencakup pelatihan bagi tenaga Fisika Medis, pengembangan modul pembelajaran berbasis teknologi nuklir untuk institusi pendidikan tinggi, serta integrasi hasil riset aplikatif ke dalam pelayanan medis nasional, khususnya dalam bidang radioterapi dan kedokteran nuklir.

Kegiatan yang berlangsung di Gedung Pusat Administrasi FMIPA UI, Kampus UI Depok ini turut dihadiri oleh jajaran manajemen FMIPA UI, tim NPC, serta Direktur Eksekutif INuA, Totti Tjiptosumirat.

Kunjungan ini tidak hanya mempererat hubungan kelembagaan antara FMIPA UI dan IAEA, tetapi juga memperkuat posisi FMIPA UI sebagai pusat unggulan dalam pengembangan dan pemanfaatan teknologi nuklir untuk bidang kesehatan di Indonesia.

Bagikan ini:

Facebook
LinkedIn
X
Pinterest
WhatsApp
Telegram