Dalam upaya memperkaya wawasan mahasiswa terkait isu-isu lingkungan dan tantangan pembangunan berkelanjutan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI) melalui Program Studi Geosains menggelar UI Geosciences Seminar X Starborn Mengajar bertema “Beyond Business as Usual: Geoscience for Sustainable Development, Climate Resilience, Water Security, and Low-Carbon Development”. Acara yang berlangsung secara daring pada Senin, 24 November 2025, ini diikuti oleh 80 mahasiswa dari Program Studi Geologi dan Geofisika.
Hadir sebagai pembicara, Arif Rahmansyah Darana, M.Sc., Head of Environment, Social, and Governance (ESG) & Geotechnics Department di Vanguard Energy Group Indonesia. Dalam pemaparannya, Arif menekankan pentingnya peran geosains dalam menjawab isu lingkungan yang kian kompleks.
“Krisis iklim, penurunan muka tanah, hingga kelangkaan air bukan lagi isu masa depan. Ini tantangan nyata yang harus dihadapi dengan pemahaman sistem bumi yang utuh,” ujarnya.
Arif kemudian menambahkan bahwa pendekatan berbasis geosains dapat mendorong lahirnya solusi pembangunan yang lebih berketahanan.
“Geologi, hidrologi, dan interaksi manusia-lingkungan adalah fondasi untuk merancang kebijakan yang adaptif dan rendah karbon. Tanpa itu, kita tidak punya pijakan ilmiah yang kuat,” jelasnya.
Ia juga memperkenalkan berbagai aplikasi geosains dalam mitigasi bencana, pengelolaan akuifer, perencanaan ruang, serta pengembangan energi berkelanjutan seperti panas bumi dan penyimpanan karbon. Tidak hanya itu, Arif menyoroti transformasi peran geoscientist di era modern.
“Geoscientist kini tidak hanya bekerja di sektor ekstraktif. Kami terlibat dalam ESG, ketahanan air, hingga analisis geospasial. Spektrum peran ini semakin luas dan strategis,” tuturnya.
Sesi tanya jawab berlangsung dinamis, dengan mahasiswa menanyakan berbagai peluang karier dan keterampilan yang dibutuhkan dalam bidang keberlanjutan serta mitigasi perubahan iklim.
Acara ditutup dengan sesi dokumentasi antara pembicara dan seluruh peserta sebagai penanda berakhirnya rangkaian seminar.


