FMIPA UI Gelar Kuliah Tamu Untuk Tingkatkan Peran Dosen dalam Menyikapi Mahasiswa Bermasalah

Departemen Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Indonesia (FMIPA UI), menyelenggarakan kuliah tamu bertema "Mengenali & Menyikapi Mahasiswa Bermasalah” pada Rabu (14/5), bertempat di ruang kuliah Departemen Matematika FMIPA UI, Kampus UI Depok. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran serta kapasitas dosen dalam menghadapi mahasiswa yang mengalami permasalahan psikologis maupun sosial.

Kuliah tamu ini menghadirkan narasumber dr. Sylvia Detri Elvira, Sp.KJ(K), psikiater dari Divisi Psikoterapi, Departemen Psikiatri FKUI-RSCM, yang juga merupakan anggota Tim Pembinaan & Konseling Mahasiswa FKUI. Acara dipandu oleh Prof. Dr. Kiki Ariyanti Sugeng, Guru Besar Departemen Matematika FMIPA UI.

Penyelenggaraan kegiatan ini dilatarbelakangi oleh kekhawatiran terhadap meningkatnya jumlah mahasiswa yang mengalami tekanan baik karena faktor akademik, ekonomi, keluarga, maupun sosial yang dikhawatirkan berdampak pada kelancaran studi dan kualitas hidup mereka.

Dalam sambutannya, Ketua Departemen Matematika FMIPA UI, Prof. Alhadi Bustamam, Ph.D., menekankan pentingnya peran dosen dalam menjaga kesehatan mental mahasiswa. Ia menyatakan bahwa mahasiswa tidak hanya perlu dibimbing dalam hal akademik, tetapi juga perlu mendapat perhatian dari sisi emosional dan psikologis.

“Mahasiswa adalah aset intelektual bangsa yang harus kita jaga bersama. Melalui kegiatan ini, kita harap para dosen dapat lebih memahami dan peka terhadap tanda-tanda mahasiswa yang sedang menghadapi masalah,” ujar Prof. Alhadi.

Lebih lanjut, Prof. Alhadi menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah awal Departemen Matematika FMIPA UI dalam membangun sistem dukungan psikososial yang lebih terstruktur di lingkungan akademik.

“Ke depannya, kegiatan seperti ini kami rencanakan untuk dilaksanakan secara berkala, sebagai bagian dari upaya peningkatan literasi, dan kepedulian terhadap isu kesehatan mental di kalangan dosen dan tenaga pendidik,” tambahnya.

Dalam pemaparannya, dr. Sylvia menjelaskan bahwa mahasiswa sering kali menghadapi tekanan berat yang dapat berkembang menjadi gangguan mental, seperti stres berat, kecemasan, hingga depresi. Ia menekankan pentingnya peran dosen sebagai garda terdepan dalam mendeteksi dan merespons secara dini mahasiswa yang menunjukkan gejala gangguan psikologis.

Ia juga menambahkan bahwa empati, sensitivitas, dan keterampilan komunikasi adalah kemampuan penting yang perlu dimiliki oleh para pendidik saat ini.

“Dosen perlu menjadi pihak yang aman dan suportif, yang dapat membuka ruang bagi mahasiswa untuk berbicara dan mencari bantuan,” jelasnya.

Selain membahas faktor penyebab dan gejala umum, dr. Sylvia juga memaparkan cara membangun hubungan yang sehat antara dosen dan mahasiswa, serta menjelaskan prosedur rujukan apabila ditemukan kasus yang memerlukan penanganan profesional.

Ia menegaskan bahwa menjadi pembimbing akademik adalah salah satu dari “berbagai peran seorang guru”selain peran sebagai fasilitator pembelajaran, mentor, maupun tutor. Oleh karena itu, peran ini tidak hanya mencakup aspek akademik semata, melainkan juga fungsi sebagai konselor yang mendampingi mahasiswa menghadapi tantangan non-akademik.

Sebagai pembimbing akademik, dosen memiliki posisi strategis dalam mendeteksi kemampuan adaptasi dan resiliensi mahasiswa. Deteksi ini dapat dilakukan secara subjektif melalui cerita atau keluhan mahasiswa kepada teman, konselor sebayaatau dosen maupun secara objektif, seperti adanya perubahan perilaku, penurunan prestasi, atau kehadiran yang menurun. Bila ditemukan gejala-gejala tersebut, dosen diharapkan dapat memberikan pertolongan awal dan mengarahkan mahasiswa sesuai alur dukungan yang tersedia dalam sistem. dukungan siswa.

“Pendekatan ini memerlukan kepekaan, keterampilan komunikasi, serta kerja sama lintas peran di lingkungan akademik untuk memastikan mahasiswa mendapatkan bantuan yang tepat dan tepat waktu,” imbuhnya.

Kuliah tamu ini dihadiri oleh para dosen dari Departemen Matematika FMIPA UI. Sesi diskusi berlangsung dinamis, dengan banyak peserta yang mengangkat kasus nyata yang mereka hadapi di lapangan dan meminta saran langsung dari narasumber.

Bagikan ini:

Facebook
LinkedIn
X
Pinterest
WhatsApp
Telegram