Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI) menggelar kuliah umum untuk Mata Kuliah Integrasi Sains dan Matematika (MKI SainsMat) secara daring pada Rabu (3/9/2025). Mata kuliah ini merupakan bagian dari Kurikulum 2024 yang dirancang untuk mendorong kolaborasi lintas disiplin ilmu dalam menjawab tantangan global, khususnya terkait Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).
MKI SainsMat ditawarkan setiap semester dengan bobot 3 SKS untuk program magister dan 4 SKS untuk program doktor. Mata kuliah ini mengusung pendekatan pembelajaran berbasis proyek dan kerja sama interdisipliner, dengan fokus pada isu-isu strategis seperti energi terbarukan, ketahanan pangan, mitigasi kesehatan, dan konservasi lingkungan.

Kuliah umum ini diikuti oleh mahasiswa pascasarjana lintas program studi serta dosen pengampu mata kuliah. Kegiatan dibuka oleh Dr. Denny R. Silaban, M.Kom., Kepala Unit Penjaminan Mutu Akademik FMIPA UI yang juga bertindak sebagai moderator.
“Mengapa kita membuat mata kuliah integrasi di FMIPA UI, karena kita semakin melihat pentingnya kerja sama lintas bidang untuk menyelesaikan masalah-masalah di lingkungan kita, khususnya terkait SDGs yang tidak bisa lagi dilakukan secara parsial atau sektoral.” ujar Dr. Denny.
Ia menambahkan bahwa MKI SainsMat menjadi ruang belajar bersama, di mana dosen dan mahasiswa dapat berkolaborasi lintas bidang untuk merumuskan solusi yang lebih menyeluruh.
“Artinya, tidak hanya fokus pada bidangnya masing-masing, tetapi juga saling berkolaborasi lintas ilmu untuk melahirkan ide dan solusi yang lebih komprehensif,” lanjutnya.
Sebagai bagian dari pembelajaran, mahasiswa akan dibagi ke dalam kelompok kerja interdisipliner untuk mengerjakan proyek dan riset yang mengintegrasikan ilmu sains dan matematika. Setiap kelompok akan mengkaji isu-isu nyata yang relevan dengan tantangan pembangunan berkelanjutan.

Dalam sesi kuliah umum, dua guru besar FMIPA UI dihadirkan sebagai pembicara, yaitu Prof. Dr. Eng. Yunus Daud, Dipl. Geotherm. Tech., M.Sc., Guru Besar Ilmu Geotermal, dan Prof. Dr. rer. nat. Budiawan, Guru Besar Ilmu Toksikologi Kimia dan Bahan Kimia Berbahaya yang juga menjabat sebagai Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Kemahasiswaan FMIPA UI.
Prof. Yunus Daud mengangkat strategi menjadikan FMIPA UI sebagai kampus mandiri energi melalui pemanfaatan potensi energi terbarukan. Ia menekankan pentingnya melihat kampus sebagai laboratorium hidup, untuk mengembangkan solusi masa depan yang aplikatif dan berkelanjutan.
“Kita harus melihat kampus bukan hanya sebagai tempat belajar, tetapi juga sebagai ruang eksperimen nyata. FMIPA UI memiliki semua prasyarat untuk menjadi kampus hijau mandiri energi, dan ini saatnya kita wujudkan,” kata Prof. Yunus.
Lebih lanjut, Prof. Yunus menjelaskan berbagai potensi energi bersih yang ada di lingkungan UI, seperti pemanfaatan panel surya (solar rooftop), bioenergi, mikrohidro, hingga geotermal. Inovasi seperti smart grid, pemanfaatan teknologi Internet of Things (IoT), serta sistem penyimpanan energi juga menjadi bagian dari rencana pengembangan menuju kampus berkelanjutan.
Sebagai langkah awal konkret, mahasiswa akan dilibatkan dalam proyek studi kelayakan bertajuk “Feasibility Studies for 100% Renewable Energy in UI Campus” yang menjadi bagian dari penugasan dalam mata kuliah ini.

Sementara itu, Prof. Budiawan membahas pentingnya riset berbasis pendekatan STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) dalam menjawab tantangan global, terutama dalam hal hilirisasi sumber daya alam yang berkelanjutan.
Ia memaparkan inovasi teknologi pengolahan minyak sawit melalui metode dry process yang dikembangkan oleh tim PURI INSANI FMIPA UI. Teknologi ini menghasilkan produk Rafinate Palm Mesocarb Oil (RPMO), yakni minyak sawit yang lebih sehat, aman, dan minim dampak lingkungan.
“Dengan riset inovasi berbasis STEM, kita tidak hanya mampu menjawab isu toksisitas dan lingkungan dari industri sawit, tetapi juga membuka jalan bagi petani swadaya dan UMKM untuk masuk ke industri pengolahan yang lebih efisien dan berkelanjutan,” ujar Prof. Budiawan.
Dengan adanya MKI SainsMat, FMIPA UI berharap dapat melahirkan lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga siap berkontribusi langsung dalam menyelesaikan persoalan nyata melalui kolaborasi lintas ilmu.


